Jakarta - Pemerintah siap menggenjot penetrasi internet broadband di Indonesia dengan upaya menggelar program hotspot gratis di seluruh nusantara.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Mohammad Nuh, menjelaskan hal itu sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan per kapita negara.
"Bulan depan kami akan memulai program hotspot gratis ini dengan menggandeng sejumlah penyedia layanan internet," ujarnya di sela acara Indonesia Broadband Summit, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (1/4/2008).
Nuh tidak mengungkap secara rinci penyedia layanan internet yang dimaksud. "Telkom salah satunya," ujarnya singkat.
Menurut dia, dengan tingginya penetrasi internet akan menimbulkan multiplier effect terhadap industri, khususnya di sektor riil. Namun, lanjutnya, efek domino terhadap growth domestic product (GDP) negara akan sangat tergantung pada konten dan aplikasi.
"Jadi, selama konten dan aplikasi belum tumbuh dengan baik, saya kira efeknya kecil," Nuh berpendapat. "Karena itu harus paralel. Dengan mendorong internet broadband, industri aplikasi harus didorong juga," ia menambahkan.
Oleh sebab itu, kata Nuh, pemerintah akan mendorong melalui pemberian insentif bagi industri lokal. "Misalnya, dengan mempermudah akses ke permodalan dan membantu dalam bentuk promosi."
Sementara, Presiden Direktur Nokia Siemens Network, Arjun Trivedi, mengaku sangat setuju dengan pendapat yang dikemukakan menteri.
Dari studi global yang dirangkumnya, didapat rujukan bahwa penetrasi telekomunikasi dan internet broadband dapat membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Arjun menuturkan, 10% pertumbuhan telekomunikasi seluler mobile akan berdampak pada pertumbuhan GDP negara sebesar 0,6%. "Apalagi dengan ditunjang pertumbuhan internet broadband, misalnya 10% juga, akan meningkatkan pertumbuhan GDP tersebut hingga 6,25 kali lagi," pungkasnya. ( rou / wsh )
sumber: detik.com